Joki Junior Alvarado Diskors dan Didenda karena Penggunaan Cambuk Berlebihan pada Sovereignty saat Kentucky Derby

Penulis:Felix Waktu Terbit:2025-05-12 Kategori: news

## Kontroversi Cambuk di Derby: Junior Alvarado Diskors dan Didenda Atas Penggunaan BerlebihanLouisville, Kentucky – Panggung Kentucky Derby ke-151 yang megah dan penuh sejarah kembali tercoreng oleh kontroversi.

Kali ini, sorotan negatif tertuju pada joki Junior Alvarado, yang telah dijatuhi hukuman skorsing dua hari dan denda mencolok sebesar 62,000 atas penggunaan cambuk yang berlebihan saat menunggangi Sovereignty dalam pacuan kuda paling bergengsi di Amerika tersebut.

Keputusan ini, yang diumumkan oleh Horseracing Integrity and Safety Authority (HISA) pada 9 Mei 2025, mengirimkan gelombang kejut di seluruh komunitas pacuan kuda.

Alvarado, seorang joki yang dihormati dengan reputasi yang solid, dinyatakan bersalah karena “memukul tunggangannya delapan kali dengan cambuk (pelanggaran kedua dalam 180 hari).

” Skorsing akan berlaku pada tanggal 29 dan 30 Mei 2025, dua hari balapan yang pasti akan dirindukan oleh Alvarado.

Denda sebesar 62,000 merupakan pukulan finansial yang signifikan, dan Alvarado diwajibkan untuk membayarnya dalam waktu 30 hari.

Namun, lebih dari sekadar uang, hukuman ini menyoroti perdebatan berkelanjutan dan sensitif tentang penggunaan cambuk dalam pacuan kuda.

Penggunaan cambuk, atau *crop*, telah lama menjadi bagian dari pacuan kuda.

Para pendukung berpendapat bahwa cambuk adalah alat penting bagi joki untuk berkomunikasi dengan kuda, untuk mendorongnya memberikan yang terbaik, dan untuk memastikan keselamatan selama balapan.

Namun, para kritikus berpendapat bahwa penggunaan cambuk sering kali berlebihan dan dapat dianggap sebagai kekejaman terhadap hewan.

Kasus Alvarado jelas memicu kembali perdebatan ini.

Delapan pukulan dengan cambuk, bahkan dalam panasnya persaingan Derby, tampaknya telah melampaui batas yang dapat diterima oleh HISA.

Ini adalah pelanggaran kedua Alvarado dalam periode 180 hari, menunjukkan pola yang mengkhawatirkan.

Penting untuk dicatat bahwa aturan mengenai penggunaan cambuk telah semakin ketat dalam beberapa tahun terakhir, dengan fokus yang lebih besar pada kesejahteraan hewan.

HISA, yang dibentuk untuk meningkatkan integritas dan keselamatan dalam industri pacuan kuda, telah memainkan peran penting dalam menegakkan aturan-aturan ini.

Namun, pertanyaan tetap ada: Apakah hukuman untuk Alvarado sudah tepat?

Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa denda dan skorsing tersebut terlalu berat, terutama mengingat tekanan yang luar biasa yang dihadapi para joki selama Kentucky Derby.

Yang lain mungkin berpendapat bahwa hukuman tersebut tidak cukup berat, dan bahwa pelanggaran penggunaan cambuk harus ditangani dengan lebih tegas.

Sebagai seorang jurnalis, saya percaya bahwa hukuman untuk Alvarado adalah sinyal yang jelas bahwa HISA serius dalam menegakkan aturan mengenai penggunaan cambuk.

Ini juga merupakan pengingat bagi semua joki bahwa mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka di atas kuda.

Kasus ini juga memicu refleksi yang lebih dalam tentang masa depan pacuan kuda.

Industri ini harus terus berupaya untuk menyeimbangkan tradisi dengan etika, dan untuk memastikan bahwa kesejahteraan hewan ditempatkan di atas segalanya.

Joki Junior Alvarado Diskors dan Didenda karena Penggunaan Cambuk Berlebihan pada Sovereignty saat Kentucky Derby

Hanya dengan melakukan itu, pacuan kuda dapat mempertahankan tempatnya sebagai olahraga yang dihormati dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Masa depan Junior Alvarado juga berada di persimpangan jalan.

Dia adalah joki berbakat, dan dia memiliki kesempatan untuk belajar dari kesalahan ini.

Jika dia dapat menunjukkan komitmen untuk mematuhi aturan dan menghormati kesejahteraan hewan, dia dapat membangun kembali reputasinya dan terus bersaing di level tertinggi.

Namun, jika dia gagal melakukannya, dia berisiko merusak kariernya secara permanen.